Senin, Maret 17, 2008

Menghilangkan Lemak di Perut

Lemak yang bertumpuk disekitar tubuh memang sangat mengganggu, apalagi lemak yang menimbun di sekitar perut, selain merusak penampilan, juga berbahaya bagi kesehatan. Jika dibiarkan berlarut-larut, lemak di sekitar perut menghasilkan senyawa yang dapat merusak jaringan organ tubuh serta dapat meningkatkan risiko gangguan jantung, terutama bagi pria ini sangat sangat perlu diperhatikan.

Sebuah riset membuktikan bahwa pemilik perut yang bebas lemak memiliki risiko gangguan jantung lebih kecil 72% dan serangan stroke hanya 41%, dibandingkan pemilik perut yang berlemak. Di Amerika, untuk menghilangkan lemak di daerah perut, banyak orang yang melakukan terapi suntik Human Growth Hormon (HGH). Bahkan banyak juga yang berani merogoh kocek berapapun untuk melakukan sedot lemak. Namun selain sangat menyakitkan, biaya terapi suntik atau sedot lemak ini juga sangat mahal.

Kondisi inilah yang mendorong para ahli mencari cara alternatif membebaskan seseorang dari lemak di sekitar perut. Caranya cukup mudah, namun lebih integratif.

Perlu dilakukan latihan beban ringan, setidaknya 1 jam setiap minggu. Cara ini terbukti dapat membantu kita menurunkan berat badan sebanyak 10 kg selama 6 bulan. Dengan cara ini, lemak di sekitar perut pun ikut terbakar.

Lebih baik ngemil popcorn. Makanan ini terbukti memiliki kandungan kalori sangat rendah. Satu cup popcorn hanya mengandung 30 mg kalori, jika diproses tanpa menggunakan mentega.

Bersahabat dengan wine. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Buffalo menunjukkan bahwa orang yang minum wine setiap hari, memiliki perut yang lebih sedikit ramping dibandingkan orang yang tidak minum wine. Jumlah yang dianjurkan adalah 120 ml setiap hari. Wine dalam dosis ini diketahui merangsang sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga mencegah gula darah menjadi lemak yang disimpan di sekitar perut.

Campur karbohidrat dengan protein. Dalam buku "The Cortisol Connection", seorang pakar gizi, Shawn Talbott Ph.D menyarankan agar kita memasukkan beberapa ons protein setiap kali mengkonsumsi karbohidrat. Cara ini sangat ampuh untuk mengurangi produksi kortisol dalam tubuh sehingga proses penyimpanan lemak di sekitar perut dapat diminimalkan.

Berhentilah menghitung kalori dan tak perlu menjadi obsesif. Sseorang yang terlalu mencemaskan berat badan ternyata memiliki kadar kortisol lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak terlalu mempermasalahkan berat badannya. Kortisol terbukti dapat menstimulir tumpukan lemak dalam perut sehingga meningkatkan nafsu makan dan memperlambat metabolisme tubuh.

Read More...

Sabtu, Maret 15, 2008

Tips Perut Ramping

Kalau kita berkaca lalu melihat perut yang mulai membuncit, apalagi wanita sering merasa tidak pede dengan penampilannya. Lalu berbagai cara dilakukan supaya perut bisa rata kembali. Sudan rajin aerobik tapi perut tak juga rata. Latihan crunch tak pemah lupa tapi perut sepertinya malah tambah besar. Something wrong ?!

Koleksi celana kita sudah banyak yang sempit bahkan makin sulit dikancingkan, apa yang akan kita lakukan? Seperti kebanyakan perempuan lain, mungkin kita segera melakukan diet ketat, sit-up setiap hari, dan rajin senam aerobik atau jogging. Apakah cara itu dapat berhasil? Bisa jadi! Tapi sering kali yang terjadi adalah bobot kita turun beberapa saat untuk kemudian naik lagi. Dengan kata lain, cara ini hanya menawarkan sukses sesaat.

Bahkan, yang lebih ’parah’, perut kita tetap saja buncit! Mengapa demikian? Sudah olahraga, kok, tetap buncit? Perut buncit bisa dibilang merupakan masalah hampir semua orang, pria wanita, tua maupun muda. Bedanya, orang sering menganggap perut buncit para pria sebagai simbol kemakmuran walau sebenarnya risiko terkena penyakit jantung justru jauh lebih besar. Bagi wanita, hal ini sama sekali tidak berlaku. Jadi Jangan heran bila banyak wanita yang merasa ini adalah masalah besar, terutama bila sudah menyangkut soal pemilihan busana.

Intinya, perut buncit benar-benar merusak penampilan! Untuk melangsingkan perut, umumnya orang melakukan diet, melatih otot perut, atau melakukan olahraga aerobik seperti jogging, bersepeda atau jalan kaki. Cara-cara ini tak sepenuhnya salah. Sayangnya semua metode tersebut tidak akan efektif Jika dilakukan sendiri-sendiri.

Hanya melakukan diet memang dapat menurunkan berat badan. Tetapi tubuh kita akan menjadi kendur karena terlalu cepat kehilangan otot dan lemak. Selain itu, diet sebenarnya malah meningkatkan nafsu makan, memperlambat metabolisme, dan memperbanyak hilangnya otot yang berisiko memicu kenaikan kembali berat badan.

Cara lainnya yaitu latihan otot perut seperti crunch, bicycle dan sebagainya berfungsi mengembangkan otot perut, tetapi tidak untuk mengurangi lemak perut. Bisa jadi ukuran lingkar pinggang kita malah bertambah setelah rajin crunch.

Hal itu karena otot perut bertambah besar tapi lemak perut tetap menumpuk. Penurunan berat badan dapat dipercepat dengan latihan aerobik. Namun anehnya, tetap saja banyak keluhan dari mereka yang rajin aerobik. Memang badannya menjadi lebih langsing, tapi kenapa perut tetap menonjol? Ya, itu karena seringkali yang berkurang adalah lemak di wajah, paha, dan lengan, bukan lemak di daerah perut. Kenyataannya lemak perut memang sulit dihilangkan.

Sebenarnya diet, latihan perut maupun aerobik, semuanya berperan penting dalam pembentukan perut yang ramping dan kencang. Kalau akhirnya cara itu tidak membawa hasil yang maksimal, itu karena masih banyak orang yang menerapkannya satu demi satu. Padahal, kunci sukses perampingan perut adalah...kombinasi!

Read More...

Kamis, Maret 13, 2008

Tips Langsing

Seringkali kita mendengar bahwa diet itu sangat menyiksa, tapi istilah itu tidak berlaku bagi sebagian orang, Diet tidak selamanya harus menyiksa. Paling tidak, begitulah menurut sejumlah ahli. Tidak hanya ahli gizi, dokter kesehatan olahraga, psikolog, dan konsultan gaya hidup sehat pun mencoba memberikan sejumlah saran sederhana.

Misalnya, banyak minum air putih atau makan dengan porsi sedikit tapi sering sesuai dengan waktu yang telah ditentukan kurang lebih sama setiap hari. Intinya, daripada menyiksa diri dengan diet super ketat yang membuat kita senewen, lebih baik kembangkan pola makan yang benar dan sehat sedini mungkin, sebelum tubuh kita ”mekar”. memang perlu melakukan diet penurunan bobot, lakukan dengan cara yang benar di bawah pengawasan dokter, Untuk langsing, juga perlu usaha. Tetapi, kalau kita tahu strateginya, ternyata ngga rumit-rumit amat, kok.

Jangan Memikirkan Hal-Hal Negatif
Seperti perut yang membuncit atau tidak bisa makan coklat. Sebagai gantinya, bayangkan diri kita lebih langsing, lebih bugar, dan lebih sehat. Semakin nyata bayangan tersebut, semakin kita merasa percaya diri untuk meraihnya. Setiap kali berpikir soal makan, misalnya, tanyakan pada diri sendiri seberapa lapar kita pada skala 1-10. Kalau merasa skor kita di bawah 5, coba untuk tidak makan atau paling tidak, tunda sejenak. Saat kita betul-betul lapar, berhenti dan berpikirlah apakah makanan yang kita pilih bisa membuat kita senang atau apakah makanan tersebut cukup sehat untuk membantu kita mencapai tujuan. Bila jawaban kedua pertanyaan tersebut tidak, lebih baik pilih makanan lain yang jauh lebih baik untuk tubuh kita.

Perbanyak Konsumsi Sayuran Segar
Kebanyakan wanita yang ingin menurunkan berat badan mengalami defisiensi magnesium. Padahal, magnesium berguna untuk mengubah makanan menjadi enerji, bukannya menjadi lemak. Karena itu, konsumsilah lebih banyak buah dan sayur segar atau belum diolah. Sekali-sekali, untuk merangsang sistem metabolisme kita, coba lakukan diet jus. Caranya, dalam sehari coba hanya makan atau minum jus buah atau sayur segar.

Memasak terlalu matang cenderung menghilangkan nutrisi penting dalam makanan. Terlalu sering makan masakan yang overcooked juga akan membuat perut dan limfe mudah mengalami gangguan. Kedua bagian ini dianggap sebagai area paling lemah, bila pola makan kita buruk. Selain mengkonsumsi sayuran segar, coba pula untuk lebih sering mengkonsumsi biji-bijian atau gandum-ganduman. Dengan begitu, kita telah memperkaya diet kita dengan enzim yang berfungsi menyeimbangkan system metabolisme. Berarti kita juga sudah membantu tubuh melakukan penurunan berat badan dengan cara lebih sehat.

Melatih Kebiasaan-Kebiasaan Baik
Untuk mendukung program diet, coba kembangkan kebiasaan baik kita. Ujung-ujungnya akan membantu kita menjaga pola makan dan mempertahankan bobot. Satu di antaranya adalah kebiasaan membaca label kalori yang tertera di makanan kemasan. Hal ini tidak hanya akan melatih kita menjadi konsumen peduli, tetapi juga mengetahui jenis, bahan, nilai nutrisi, dan besar kalori bahan pangan yang akan kita konsumsi.

Akhirnya kita akan lebih peduli pada bahan yang kita makan. Juga sebesar apa risikonya untuk membuat kita gemuk. Kebiasaan lain yang bisa kita coba adalah makan malam sebelum pukul 18.00. Makan malam tiga sampai empat jam sebelum waktu tidur baik untuk pencernaan, sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan, dan berat badan. Makan malam tidak terlalu larut mem-beri kesempatan pada pencernaan untuk membereskan pekerjaan lebih cepat. Hasil metabolisme juga masih sempat digunakan. Sebaliknya, makan malam sebelum tidur membuat kerja pencernaan kurang optimal. Akibatnya, akan terjadi timbunan yang tidak penting pada tubuh kita.

Makan Porsi Yang Sama Setiap Hari
Mengurangi makan hanya akan meringankan sistem metabolisme tubuh dalam jangka pendek dan justru bisa meningkatkan massa lemak dan menurunkan metabolisme jaringan otot dalam jangka panjang. Asupan kalori dan komposisi makanan yang berubah-ubah dalam waktu lama akan menyulitkan usaha penurunan berat badan. Bahkan, saat asupan kalori rata-rata per hari masih dalam batas normal (misalnya, 1500 kalori). Karena itu, menjaga kestabilan pemasukan nutrisi dan kalori harian merupakan cara penting untuk mencapai bobot tubuh sehat yang bertahan lama. Bila hari ini kita makan dalam jumlah banyak, jangan hukum diri keesokan harinya dengan cara kelaparan. Sebagai gantinya, tetap makan dalam jumlah sewajarnya dan pilih jenis makanan yang lebih sehat.

Tak Asal Kenyang Dan Senang
Pastikan kita mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk mencapai bentuk tubuh langsing. Cermati bahwa makanan bernutrisi tinggi yang melangsingkan tidak selalu membuat kita kenyang dan senang. Karena itu, makanan yang hanya menyenangkan dan mengenyangkan biasanya berupa tiga jenis; cemilan berikut: goreng-gorengan, makanan tinggi kalori, dan makanan manis. Menjadikan ketiganya sebagai teman kala suka dan duka sama saja dengan meneken kontrak gemuk dalam waktu tidak lama lagi.

Lauk-pauk yang digoreng, seperti tempe atau tahu, yang dimakan bersama nasi biasanya dikonsumsi dalam batas wajar. Tetapi, bila kita sedang; menjalani program diet ketat, lauk gorengan yang manis atau tinggi kalori! tetap harus dibatasi. Lain lagi ceritanya bila gorengan, makanan yang tinggi kalori ini hadir dalam bentuk cemilan. Selain nilai nu; minim, cemilan juga cenderung dikonsumsi dalam jumlah banyak, terus menerus, dan membuat penasaran. Disitulah letak bahayanya, kita bisa kenyang dan senang dengan cemilan macam ini. Tetapi, jangan harap kita menjadi sehat dan langsing.

Pertimbangkan Kualitas Bukan Kuantitas
Bila sedang menikmati makanan yang betul-betul kita sukai, gigitan pertama dan terakhirlah yang akan terasa paling menyenangkan, Selebihnya, bagian di antara gigitan pertama dan terakhir tidak terlalu besar alias akan berlalu begitu saja di mulut kita. Jadi, pilih porsi yang tidak terlalu besar ambil makanan secukupnya. Jangan tergoda untuk mengambil lebih banyak dari yang kita inginkan atau butuhkan.

Jebakan yang sering kita temui misalnya godaan too-good-to-miss food (Ah, ... chesse cake ini terlalu enak untuk dilewatkan). Kita boleh saja makan kue itu. Tetapi tidak perlu mengambil potongan besar, bukan? Potongan kecil yang sedap sudah cukup memuaskan. Godaan lain adalah promosi rumah makan. Misalnya, kita biasanya makan sepiring nasi goreng porsi sedang, Tetapi, karena sedang ada promosi kita memilih porsi yang besar. Toh, dengan harga yang sama, kita dapat porsi dua kali lebih besar. Nah, kalau itu yang terjadi, kita sudah terjebak.

Banyak Minum Air Putih, Bukan Mitos
Air memegang peran vital dalam hampir seluruh proses biologis, dari penapasan, pencernaan, hingga sirkulasi dalam tubuh. Air mengangkut nutrisi dan juga membuang racun dari dalam tubuh, Manfaat lain bagi mereka yang berdiet, air membuat tahan lapar. Air putih tawar, baik dingin, hangat, maupun panas, tak akan membuat kita lebih gemuk, karena air tidak mengandung kalori (zero calorie). Minum segelas air dingin, bila timbul keinginan untuk ngemil. Perciki dengan jeruk lemon (tanpa menambah gula), bila kita ingin air es dengan sensasi yang berbeda.

Minum air putih begitu bangun tidur atau sesaat sebelum tidur untuk meredakan rasa lapar yang timbul ketika bangun atau hendak tidur. Minum air putih sebelum tiba waktu makan, sehingga perut akan terasa penuh dan keinginan mengambil makanan dalam porsi besar berkurang. Pokoknya, jangan lupa minum banyak air putih. Selebihnya, tentu kita harus mengubah pola makan yang salah menjadi pola makan yang sehat dan bergizi. Ini lebih baik daripada kita melakukan diet super ketat.

Pilih Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana, seperti gula pasir, makanan yang bergula, nasi putih, roti putih, mi instant, bubur ayam, atau minuman makanan manis memiliki watak yang kurang baik bagi tubuh, Sebaliknya, karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, pasta, oatmeal, ubi, jagung, atau pisang, lebih menguntungkan.

Respons insulin karbohidrat kompleks terhadap tubuh berlangsung lambat atau sedikit demi sedikit. Artinya, karena dilepaskan bertahap, gula darah cenderung digunakan secara optimal, sehingga kemungkinan untuk ditimbun atau disimpan dalam sel lemak berkurang. Tingkat energi yang dihasilkan karbohidrat kompleks juga tinggi, sehingga cocok untuk menjaga stamina saat berolahraga. Efek menggemukkan karbohidrat kompleks ini juga lebih kecil.

Contohnya, pilih bubur kacang hijau dengan gula merah (jangan gula pasir dan jangan bubuhi santan), sandwich roti gandum dengan selai rendah kalori untuk sarapan. Pilih juga gado-gado tanpa lontong (ganti kentang rebus), sirloin/tenderloin steak dengan kentang rebus. kacang kulit, atau kacang rebus. Dan makan malam berupa nasi merah dengan lauknya.

Read More...

Senin, Maret 03, 2008

Sarapan Jika Ingin Tetap Langsing

Bagi kita orang yang bekerja, sempitnya waktu untuk sarapan karena harus terburu-buru berangkat kantor sering jadi masalah. Padahal semua orang tahu bahwa untuk beraktivitas dengan baik sarapan itu penting. "Breakfast is the most important meal of the day". Itu kata bijak yang sangat tepat. Sebenarnya, sarapan sangat membantu mengendalikan masalah kenaikan berat badan dan kegemukan bagi setiap orang. Sejumlah studi menunjukkan, kebanyakan orang sukses mempertahankan berat badan hanya dengan membiasakan sarapan setiap harinya.

Setelah berpuasa sepanjang malam, sarapan akan membantu memulihkan energi yang hilang selama tidur. Jika kita bisa bisa sarapan dengan memilih makanan yang menyehatkan, makanan yang lambat dibakar, seperti buah dan kacang-kacangan, kita akan dapat mengendalikan rasa lapar hingga jam makan siang datang. Dampak positif lainnya adalah kita juga dapat menghindari makan yang berlebihan saat jam makan siang berdentang. Banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan saat sarapan, misalnya, akan menurunkan risiko kanker.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang suka mengabaikan sarapan, dan membayarnya sekaligus pas makan siang, biasanya malah tidak sehat. Kenapa demikian? Perut kosong kadang 'memaksa' orang mengonsumsi makanan berkadar lemak dan berkalori tinggi.

Keuntungan lain kalau kita sarapan menurut The American Institute for Cancer Research, membiasakan sarapan meningkatkan metabolisme, atau laju pembakaran kalori. Akibatnya, tubuh akan lebih berenergi dan mengendalikan berat badan dengan lebih gampang.

Kita juga perlu memperhatikan makanan yang kita makan saat sarapan, jangan asal kenyang. Mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi tidak disarankan. Kenapa? Tak lain makanan dan minuman mengandung kadar gula tinggi akan membuat energi melonjak sesaat kemudian anjlok ke level terendah. Akibatnya, kita cepat lapar dan haus lagi, meski sudah sarapan.

Jadi apa sarapan yang menyehatkan? Beberapa tips dibawah ini dapat kita coba.

Susu, susu sapi atau susu kedelai selalu dianjurkan untuk sarapan. Bila kita tidak ada masalah dengan berat badan, akan lebih baik menambahkan sedikit madu atau gula ke dalam minuman ini untuk menambah zat energi.

Buah-buahan segar seperti pisang, apel, melon, pepaya dan lain-lain adalah pilihan yang baik untuk sarapan kilat. Namun akan jauh lebih baik bila kita mencampur buah-buahan ini dengan yoghurt atau susu dan sereal, misalnya cornflakes.

Sereal yang rendah gula seperti havermut dan cornflakes yang kaya serat dan sangat mudah menyiapkannya adalah menu sarapan yang ideal. Untuk membuatnya lebih sedap bisa ditambahkan kismis atau parutan keju.

Buat penggemar roti, usahakanlah untuk mengisi sandwich dengan zat protein seperti keju atau telur atau daging. Zat protein dibutuhkan untuk memperpanjang rasa kenyang.

Pastikan selalu, sarapan itu berefek baik bagi tubuh, bukan semata mengenyangkan saja. Selamat hidup sehat!!

Read More...